Senin, 09 Juni 2008

Deklarasi Kebangkitan Nasional II

Sebanyak 30 Ribu Massa Hadiri Deklarasi Harkitnas II | Cetak |
Senin, 19 Mei 2008
JAKARTA (RTr) -Deklarasi Kebangkitan Nasional kembali dikumandangkan oleh tokoh-tokoh kaum muda yang dipelopori oleh Presiden LIRA (Lumbung Informasi Rakyat), M. Jusuf Rizal ditandai dengan pemukulan Gong Kebangkitan Nasional II di Silang Monas, Jakarta, Ahad (18/5) kemarin.
Ada 5 (lima) poin deklarasi yang membuat generasi muda terpanggil mengumandangkan Deklarasi Kebangkitan Nasional II guna membangkitkan kemandirian, kewibawaan dan jatidiri bangsa yang diikuti 30 ribu lebih massa mulai dari anak-anak hingga dewasa.


Sejumlah tokoh nasional dari berbagai elemen menandatangani deklarasi, antara lain Akbar Tandjung, Aksa Mahmud, Putera Sampoerna, Fadel Muhammad, Fauzi Bowo, Indra J. Piliang, Sandiago Uno, Mohammad Qodari, Syahrial Yusuf, Toto Dirgantoro, Farina Fahmi Idris, Sukartono HW, Djali Yusuf, Albert Yaputra, Elsya Syarief, serta sejumlah tokoh pemuda jong Sumatera, jog Java, jong Kalimantan, jong Papua, serta jong generasi muda lain yang dating dari berbagai daerah.


Dalam sambutannya M. Jusuf Rizal menyebutkan gerakan Boedi Oetomo tahun 1908 merupakan Kebangkitan Nasional guna menumbuhkan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme melawan penjajah. Setelah 100 tahun Kebangkitan Nasional, generasi muda bangsa Indonesia perlu merumuskan tantangan 100 tahun kedepan sesuai dengan tantangan dan kemajuan jaman. "Deklarasi Kebangkitan Nasional II ini merupakan kelanjutan dari gerakan Boedi Oetomo dengan menyatakan lima tekad, " ujarnya.


Kelima tekad itu adalah pertama mempertahankan semangat Persatuan, Kesatuan serta rasa Nasionalisme bangsa Indonesia dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Undang Undang Dasar 1945 sebagai Landasan Konstitusi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.


Kedua, mengembalikan Kemandirian, Kewibawaan dan Jatidiri Bangsa ditengah arus Globalisasi dengan terus konsisten memperjuangkan terwujudnya pemerintahan yang Bersih, Berwibawa dan Transparan demi tegaknya NKRI, yang bermartabat dalam mencapai Cita-Cita Mulia bangsa Indonesia, sejajar dengan bangsa-bangsa lain.


Ketiga, mendorong pembangunan perekonomian bangsa, yang berbasis pada pengembangan sektor pertanian dan perikanan (Revolusi Pertanian dan Perikanan), sejajar dengan upaya pengembangan berbagai sektor industri untuk kemajuan pembangunan disegala bidang, yang mampu menjaga, menyelamatkan dan mempertahankan kelestarian alam Indonesia, demi kelangsungan kehidupan generasi penerus bangsa.


Keempat, menempatkan pembangunan pendidikan di segala bidang, sebagai prioritas pembangunan bangsa, guna terwujudnya karakter dan fundamental Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang mumpuni, serta mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain, guna mengejar ketertinggalan tanpa melihat perbedaan status ekonomi, sosial, agama, budaya dan gander.

Kelima, mendorong generasi muda mulai dari jong Sumatera, jong Java, jong Kalimantan, jong Papua serta jong generasi muda lain dari berbagai daerah untuk mengambil peran Bangkit Bersatu mengisi pembangunan diberbagai sektor serta mempersiapkan kepemimpinan kaum muda, guna membawa kemajuan, kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.


Dikatakan Jusuf Rizal kelima hal tersebut merupakan tantangan yang aktual bagi generasi muda dalam membangun bagi kemajuan bangsa Indonesia. "Untuk itu gerakan Kebangkitan Nasional II akan terus digulirkan ke berbagai kota di seluruh Indonesia, sehingga mampu membangkitkan kesadaran kaum muda untuk mengambil peran mengubah wajah Indonesia dalam berbagai bidang," ujar Jusuf Rizal tokoh muda berdarah Batak dan Jawa Timur.RLS/BMB

Tidak ada komentar: