Kamis, 26 Juni 2008

Lira Anti Narkoba, memberikan bunga kepada pengendara di Banjarmasin

Pada Tanggal 26 Junin 2008 , dalam rangka hari narkoba sedunia Lirakalimantan ikut berpartisipasi yang diikuti oleh Garda Lira yang dipimpin Sekda lira Kalimantan Selatan bapak Ali Asrori menarik simpati masyarakat di seputaran Teluk Dalam banjarmasin dan telah memberikan seribu bunga kepada pengendara di jalan sutoyo Banjarmasin sebagai simbul prihatin dengan makin meluasnya pemakaian narkoba di Kalimantan selatan dan mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi terhadap pencegahan peredaran narkoba di kalimantan Selatan dengan memberikan informasi informasi tentang bahaya Narkoba.

Jumat, 20 Juni 2008

Ulang Tahun Lira Ke III (dihadiri oleh Gub Gorontalo Fadel Muhammad, Am Fatwa, Ray Sahetapy, M Khudlori, Indra J Lilliang, Linier Latif)






Tiga tahun sudah engkau berumur.....hanya dengan 3 tahun kamu terasa tumbuh cepat....namun hati hati.... untuk tidak besar kepala atau tidak merasa besar supaya engkau menjadi besar...

SELAMAT ULANG TAHUN KE 3 LIRA DAN SELAMAT ULANG TAHUN PRESIDEN LIRA KE 43.....SEMOGA PANJANG UMUR, ENTENG REZEKI DAN TETAP IMAN KEPADA YG MAHA KUASA.....

Senin, 16 Juni 2008

Merealisasikan Harapan Presiden

Kalimantan adalah pulau yang besar dengan sumber daya alam yang melimpah mulai Pertambangn, kehutanan, Perkebunan dan pertanian.... seperti yang di sampaikan oleh bapak presiden saat meresmikan enam Proyek pembangunan : Masjid Islamic center, Komplek Stadion Utama kaltim, Stadion Kolam Renang, Demaga Tanjung batu, Asrama dan Wisma Atlit Tanjung Batu, dan masjid Agung Nurul Fatah, Tutur Presiden "Kemakmuran bisa tercapai bila kita kerja sekeras kerasnya, berjuang sekuat tenaga, dan memajukan semua kehidupan dan berbagai potensi yang ada"
Maka Tutur Presiden kita harus tindaklanjuti supaya Kalimantan Bisa makmur, sejahtera dan menjadi besar antara lain sebagai berikut :
  • Bila di Kalimantan dibangun perusahaan Listrik terbesar di Dunia sehingga Kalimantan sebagai pengekspor Listrik terbesar di dunia baik listrik untuk wilayah kalimantan sendiri, untuk wilaya Jawa dan Bali, Sulawesi, Sumatra, malaysia Timur (Kalimantan Utara) bahkan bisa di ekspor ke Singapore, Malaysia, Thailand dll.) diekspor melalui kabel laut......Karena batubara yang melimpah bisa untuk memenuhi kebutuhan Listrik dengan biaya tranportasi jauh lebih murah..........atau bisa dikatakan LISTRIK MULUT TAMBANG.
  • Bila Pabrik pengolahan yang berbahan baku sawit di Produksi di Kalimantan Sendiri tanpa harus membawa CPO keluar daerah atau ke luar negeri......berapa bisa menyerap tenaga kerja di kalimantan...berapa penghasilan Daerah Kalimantan...berapa ongkos transportasi CPO yang bisa dihemat.....atau bisa disebut PABRIK DI MULUT KEBUN SAWIT.
  • Bila pabrik baja atau pabrik pengolahan hasil tambang lainnya di bangun di Kalimantan maka tak usah jauh jauh ke China untuk untuk mengirim biji besi, biji nekel, Pasir Kuarsa dll. Suatu hal yang kurang masuk di akal kita menjual biji besi ke China selanjutnya kita membeli plat besi juga dari China...... oh betapa.......ruginya kita Indonesia.... bila pabrik baja dll di bangun di Kalimantan Nanti bisa di sebut PABRIK BAJA MULUT TAMBANG.....
  • Bila di kalimantan di bangun sekolah sekolah kejuruan yang modern maka akan lahir pula skill skill yang mumpuni untuk mengisi kesempatan kesempatan kerja di daerah ini..Maka kita sebut Pendidikan di aplikasikan pada perusahaan di Lingkungan sendiri.
  • Telah di bangun Pabrik pakan ternak di kalimantan Selatan di Bati bati banjarmasin yang kitasebut Pabrik di halaman pertanian jagung.... kita sebut Pabrik dimulut Sawah.
  • Bila begitu kemiskinan... kemiskinan... kemiskinan... sejumlah 1,35 juta (kompas hal 24 tanggal 17 Juni 2008 "Presiden:Kalimantan Pulau Harapan") kemiskinan akan ikut lenyap... dan makmurlah kita ...makmurlah Kalimantan makmurlah indonesia, maka kita sebut kita telah Merealisasikan TUTUR PRESIDEN

Copy Kompas ; Presiden: Kalimantan Pulau harapan

Presiden: Kalimantan Pulau Harapan
Penyebaran Penduduk Belum Merata dan Infrastruktur Minim
Selasa, 17 Juni 2008 | 01:47 WIB

Balikpapan, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau gubernur, bupati, dan wali kota di Kalimantan mengelola kekayaan alam sebaik mungkin demi kesejahteraan rakyat. Kemakmuran, katanya, hanya bisa tercapai apabila semua mau bekerja keras dan berjuang sekuat tenaga.

Presiden menekankan hal tersebut dalam pidato yang disampaikannya di lapangan Markas Kodam VI/Tanjungpura, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (16/6). ”Kita bersyukur bumi Kalimantan kaya sumber daya alam. (Seperti) Minyak, gas, batu bara, tembaga, nikel, emas, serta hasil hutan dan kelapa sawit,” ujar Presiden mengingatkan.

Itulah alasannya, lanjut Presiden, dia kerap menyebut Kalimantan sebagai pulau harapan. Bila gubernur, pimpinan DPRD, bupati, wali kota, camat, kepala desa, tokoh masyarakat, cendekiawan, budayawan, ulama, dan tokoh adat, mengelola kekayaan alam itu secara baik dan bertanggung jawab, kata Presiden lagi, dia berkeyakinan Kalimantan bisa menciptakan kemakmuran bagi rakyat.

”Kemakmuran bisa tercapai bila kita bekerja sekeras-kerasnya, berjuang sekuat tenaga, dan memajukan semua kehidupan dan berbagai potensi yang ada,” tutur Presiden.

Saat ini di Kalimantan tercatat 1,35 juta warga miskin atau 3,64 persen dari total penduduk miskin Indonesia menurut data Maret 2007. Ini cukup ironis, mengingat kekayaan alam Kalimantan yang berlimpah dan banyak dieksploitasi, tetapi hanya sedikit yang kembali ke masyarakat.

”Dengan luas satu setengah kali Jawa ditambah Madura, penyebaran penduduk tak merata dan infrastruktur minim,” demikian komentar Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Yurnalis Ngayoh terkait kondisi Kalimantan sekarang ini.

Oleh karena itu, lanjutnya, Kaltim bagian utara sepatutnya dimekarkan menjadi Kalimantan Utara. ”Tujuannya, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memberi perhatian lebih terhadap perbatasan,” kata Ngayoh.

Kemarin Presiden meresmikan enam proyek pembangunan. Proyek yang diresmikan itu adalah Masjid Islamic Centre (Rp 625 miliar), Kompleks Stadion Utama Kaltim (Rp 1,15 triliun) di Samarinda, Stadion Kolam Renang (Rp 26,64 miliar), Dermaga Tanjung Batu (Rp 47,8 miliar), juga Asrama dan Wisma Atlet Tanjung Batu (Rp 14,26 miliar) di Kabupaten Berau, dan Masjid Agung Nurul Fattah di Kabupaten Pasir. (BRO)

Lulusan IAIN Susah memasuki Pasar Kerja

Lulusan dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri atau Institute Agama Islam Negeri susah bersaing di pasar tenaga kerja Indonesia karena kekurangan skill dibidang pekerjaan yang diperlukan oleh pihak swasta, Oleh Karena itu Gubernur Lira kalimantan Selatan Muhammad Naim SE mengharapkan Pihak Pemerintah maupun Pihak Swasta kordinansi untuk memberikan skill tambahan di bidang kewirausahaan atau bisnis skill. Kami Lirakalimantan mengusulkan kepada Pengusaha tambang di Kalimantan Selatan serta perusahaan kelapa sawit untuk memberikan sebagian CSRnya untuk pengembangan pendidikan, salah satunya Beasiswa untuk Kuliah di sektor informal bagi mahaiswa IAIN atau perguruan lain yang kurang memenuhi skill standar untuk memasuki dunia kerja.
seperti yang diuraikan Muhammad Naim SE pada silaturahmi dengan BEM IAIN Antasari
pada tanggal 14 Juni 2008 di aula IAIN Antasari Banjarmasin.

Bagi pihak pihak yang terkait bisa menghubungi : Lirakalimantan@gmail.com

Berita dari OK Zone

Yusuf Rizal: SBY Tak Pikirkan Popularitasnya
Senin, 19 Mei 2008 - 08:17 wib

Lamtiur Kristin Natalia Malau - Okezone

JAKARTA - Keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai bisa mempengaruhi popularitas pemerintah saat ini, khususnya popularitas Presiden SBY. Pilihan Presiden SBY yang dinilai semakin menyulitkan rakyat miskin cenderung akan menurunkan popularitasnya sebagai orang nomor satu di republik ini.

"Bisa saja popularitas Presiden SBY turun tapi sebagai seorang negarawan harus berpikir untuk menyelamatkan yang lebih besar ketimbang menyelamatkan popularitas pribadi," kata Direktur Blora Center Yusuf Rizal saat berbincang dengan okezone, Jakarta, Senin (19/5/2008).

Yusuf meminta agar keputusan pemerintah menaikkan harga BBM tidak hanya dipandang dari sudut politisnya saja. Namun, harus bisa dilihat bahwa langkah yang diambil pemerintah merupakan bagian dari dampak krisis moneter dan ekonomi negera-negara lain di dunia.

"Ini satu rangkaian yang tidak bisa kita hindari. Saya rasa siapapun presidennya pasti akan mengambil langkah yang sama," imbuhnya.(hri)

Minggu, 15 Juni 2008

LIRA PEDULI PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING)


LIra Kalimantan Selatan Bersama Bapedalda Kalimantan selatan telah menanam pohon sebanyak 600 - 1000 pohon pada tanggal 13 Juni 2008, yang diikuti sebanyak 65 garda dan Pimpinan Lira kalimantan Selatan serta Bapedalda Kalimantan Selatan di Jalan lingkar sepanjang 22 km di Banjarmasin, sebagai bentuk kepedulian Lirakalimantan terhadap Lingkungan. Lirakalimantan mengajak pemerintah dan pengusaha serta masyarakat untuk menanam kembali daerah yang kosong dan mengajak Pengusaha tambang batubara untuk mereklamasi arealnya setelah tambang dan mendesak pihak terkait (aparat Pemerintah) untuk melakukan pengawasan yang serius. Lokasi Tanah laut, Kotabaru, Tanah Bumbu, Kab Banjar dan Kabupaten Tapin merupakan daerah yang perlu prioritas ditanami kembali areal setelah tambang mereka. peristiwa Banjir bandang yang terjadi di Tanah laut dan tanah Bumbu sebagai sinyal untuk memperbaiki lingkungan Alam kembali setelah sekian lama di gunduli.

Senin, 09 Juni 2008

Banjarmasin Post 8 juni 2008

Penambang Paling Tidak Taat
Minggu, 08-06-2008 | 01:10:30
Index Artikel
Penambang Paling Tidak Taat
Halaman 2


Misi Kedua Lira

MEMINIMALKAN dampak kerusakan lingkungan yang terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu issue menarik yang dibahas selama sepekan ini. Hal tersebut juga menjadi salah satu agenda dari organisasi Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Kalsel.

Karena itu saat pendeklarasian dan pelantikan dewan pengurus wilayah (DPW) Lira Kalsel dan Dewan pengurus Daerah (DPD) di Kabupaten/Kota, Lira Kalsel juga menggelar seminar dan dialog pada hari ini, Sabtu (7/6), pada pukul 08.30 Wita, di Swissbell Hotel Borneo, Banjarmasin.

Menurut Ketua DPW Lira Kalsel, Muhammad Naim, melalui kegiatan ini maka dapat menjadi suatu wadah untuk membangun komunikasi kerakyatan dan kemajuan pemerintahan di Kalsel.

“Kami ingin merangkul semua pihak untuk duduk bersama membahas masalah ini. Bukan saatnya menyalahkan yang penting adalah menemukan cara untuk memperbaiki keadaan,” ucap Naim.

Kegiatan yang juga didukung oleh Banjarmasin Post Group tersebut, dihadiri 200 peserta dari instansi pemerintahan, pengusaha pertambangan, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

“Ini adalah misi kedua yang dilakukan DPW Lira Kalsel, sebagai tindak lanjut kami juga akan bekerja sama dengan Bapedalda Kalsel untuk memanam sekitar 800 sampai 1.000 pohon untuk penghijauan di Jalan Gubernur Soebardjo (Lingkar Selatan). (ee)

Lihat Komentar (0)

Banjarmasin Post 6 Juni 2008






Pengurus LIRA Kalsel Dilantik
Laporan: ARIES MARDIONO
Sabtu, 07-06-2008 | 13:37:36

BANJARMASIN, BPOST - Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW ) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kalsel dilantik Presiden LIRA, M Yusuf Rizal pada acara Deklarasi DPW LIRA Kalsel di Swisbel-Hotel oleh Gubernur LIRA Kalsel, M Naim.

Naim mengatakan, LIRA adalah lembaga swadaya masyarakat berwawasan kebangsaan dan nasionalisme. Lira Kalsel akan konsen pada pendidikan, pengangguran, narkoba dan global warmin.

Pelantikan DPW Lira Kalimantan Selatan

LIRA Kalimantan Selatan telah dilantik pada tanggal 7 Juni 2008 oleh Presiden Lira Yusuf Rizal untuk kepungurusan tingkat wilayah sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI DPW LIRA KALIMANTAN SELATAN




NO NAMA JABATAN KETERANGAN
1 Ir. H.Ir. Muhammad Said Ketua Dewan Pemibina Mantan Gubernur KalSel 2 periode, Anggota



MPRI Utusan Daerah
"2 H. Gusti Rusdi. HR Anggota Dewan Pembina Pemilik/Pimpinan media Koran Banjarmasin



Post (Bpost) Groups
3 Anang Jazuli Seman Anggota Dewan Pembina Tokoh Masyarakat Kal Sel
4 Hj.Nur Latifah Said Anggota Dewan Pembina Tokoh Wanita (bidang Sosial)
5 H. Muhammad Saukani Dewan Penasehat Pengusaha Muda
6 MC. Ikhwan Ramelan Dewan Penasehat Ketua HIPMI KalSel
7 H. Dodi Farianor Dewan Penasehat Pengusaha

8 Muhammad Naim. SE Gubernur Lira Kal-Sel Pengusaha Muda
9 RM. Sis Rahardjo,SE Wakil Gub / Bendahara Direktur LP3I Banjarmasin
10 Ali Asrori, S.Ag SekWilda LIRA KalSel Manager Coorporate & Placement LP3I Bjm
11 Drs. Edi Subarkah Sekretaris Lembaga Wilayah Manager PT. Baramakmur Abadi Sentosa
12 Tarjuddin Lem.Otonom Pst Jaring Kerja Manager Marketing & Business Development


Kerakyatan LP3I Banjarmasin
13 R.H. Sulu SH MH
Lem.Otonom Hukum & Advokasi Praktisi Hukum
14 Ermanto Dwiatmoko.S.Psi, M.Si Lem.Otonom LIRA Institue Director Global Consulting - Banjarmasin
15 Jazidi Lem.Otonom, UKM & Koperasi Ka.Sub Din Kop & UKM Disnakertrans



Kota Banjarmasin
16 Muhammad Fahmi Lem.Otonom Pst Pengembangan Manager Finance & HRD LP3I -Banjarmasin


Usaha
17 Noviridany.MA, SE,MM Lem.Otonom Informasi & Riset Praktis Perndidikan / Dosen ASMI


Indonesia
18 Yuliani Annas. SE KARO. Hub. Antar Lembaga Staff Coorporate & Placement LP3I - Bjm
19 Ir Bekti Nurcahyo KARO Pendd. Sosial Politik Branch Manager TNT - Banjarmasin Branch
20 Ir. Supardji KARO Lingkungan Hidup Manager PT. Banua Propinsi.Kalsel
21 Suwanto. SH. Hukum. & HAM Pengusaha
22 Welly Sutikno.SE KARO Ekonomi Brach Manager PT.Geoservice - Banjarmasin
23 A g u s S. com
KARO Telematika Pakar Komputer
24 Rahman Ka.BID Hub.Dalam Negeri Staff.C & P - LP3I Banjarmasin
25 Mahyudi KA.BID Agama Staff General Affair ASMI - Banjarmasin
26 Bahrul Ilmi. A.Md KA.BID. Kelautan & Perikanan Staff Program & Education - ASMI
27 Iwanh Kuswandi. SH KA.BID. Advokasi Praktisi Hukum / Dosen Fak.Hukum
28 Mellyana. A.Md KA.BID Industri & Perdagangan Pengusaha wanita
29 Nur Abadi Rahman KA.BID.Komunikasi & Informasi Staff Adm Pendd. LP3I Banjarmasin
30 Rahmahtullah KA.BID Seni & Budaya Mahasiswa
31 Chandra Hariandi. A.Md KA.BID. Sumber daya Alam Ass.Mag.Lab.Komputer LP3I - Bjm
32 Hasdi Suryadi. SE.Ak KA.BID Investigasi Akuntan Pubilk
33 H.Reza KA.BID.Pertambangan & Energy Dinas Pertambangan
34 Yuliani. SE KA.BID.SDM Kaderisasi & Org Ass.Mgr. Education. LP3I Bjm
35 Nurhakimah. SE Ass.Deputi Pemberdy.Perempuan Staff adm.PT.Baramakmur Abadi sentosa
36 Sauki Denny. KA.BID Pemuda & Olah Raga Mahasiswa / BEM LP3I Bjm




MOU antara LP3i, LIRA, Dinaskertrans

Lira Kalimantan juga menandatangani MOU dengan LP3i, Dinas tenaga Kerja dan transmigrasi sebagai follow up Lira Peduli Pengangguran, Lira Kalimantan bekerjasama dengan perusahaan2 untuk menyalurkan tenaga kerja ke perusahaan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja baik trampil maupun yang tidak trampil. selanjutnya kami akan kirim tenaga kerja tersebut untuk di lakukan pelatihan skill di LP3I Banjarmasin.

Kami juga membutuhkan partisipasi Pemerintah daerah dan para pengusaha serta masyarakat dalam penmyiapan sarana dan prasarana untuk memperlancar kinerja kami.

MOU antara LP3i, LIRA, Bapedalda

Tindaklanjut dari Seminar "Globalwarming" Lira Kalimantan Selatan menandatangani MOU antara Lira Kalimantan dengan Bapedalda untuk penanaman pohon 800 -1000 pohon di Jalan Lingkar Selatan Banjarmasin. Penandatanganan di saksikan oleh Pemerintah kalimantan Selatan yang diwakili oleh Sekertaris Daerah Bapak Muchlis gafuri pada acara Deklarasi dan pelantikan Lira kalimantan Selatan dan Seminar Penambangan Terkait Issue Global warming.

Deklarasi Kebangkitan Nasional II

Sebanyak 30 Ribu Massa Hadiri Deklarasi Harkitnas II | Cetak |
Senin, 19 Mei 2008
JAKARTA (RTr) -Deklarasi Kebangkitan Nasional kembali dikumandangkan oleh tokoh-tokoh kaum muda yang dipelopori oleh Presiden LIRA (Lumbung Informasi Rakyat), M. Jusuf Rizal ditandai dengan pemukulan Gong Kebangkitan Nasional II di Silang Monas, Jakarta, Ahad (18/5) kemarin.
Ada 5 (lima) poin deklarasi yang membuat generasi muda terpanggil mengumandangkan Deklarasi Kebangkitan Nasional II guna membangkitkan kemandirian, kewibawaan dan jatidiri bangsa yang diikuti 30 ribu lebih massa mulai dari anak-anak hingga dewasa.


Sejumlah tokoh nasional dari berbagai elemen menandatangani deklarasi, antara lain Akbar Tandjung, Aksa Mahmud, Putera Sampoerna, Fadel Muhammad, Fauzi Bowo, Indra J. Piliang, Sandiago Uno, Mohammad Qodari, Syahrial Yusuf, Toto Dirgantoro, Farina Fahmi Idris, Sukartono HW, Djali Yusuf, Albert Yaputra, Elsya Syarief, serta sejumlah tokoh pemuda jong Sumatera, jog Java, jong Kalimantan, jong Papua, serta jong generasi muda lain yang dating dari berbagai daerah.


Dalam sambutannya M. Jusuf Rizal menyebutkan gerakan Boedi Oetomo tahun 1908 merupakan Kebangkitan Nasional guna menumbuhkan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme melawan penjajah. Setelah 100 tahun Kebangkitan Nasional, generasi muda bangsa Indonesia perlu merumuskan tantangan 100 tahun kedepan sesuai dengan tantangan dan kemajuan jaman. "Deklarasi Kebangkitan Nasional II ini merupakan kelanjutan dari gerakan Boedi Oetomo dengan menyatakan lima tekad, " ujarnya.


Kelima tekad itu adalah pertama mempertahankan semangat Persatuan, Kesatuan serta rasa Nasionalisme bangsa Indonesia dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Undang Undang Dasar 1945 sebagai Landasan Konstitusi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.


Kedua, mengembalikan Kemandirian, Kewibawaan dan Jatidiri Bangsa ditengah arus Globalisasi dengan terus konsisten memperjuangkan terwujudnya pemerintahan yang Bersih, Berwibawa dan Transparan demi tegaknya NKRI, yang bermartabat dalam mencapai Cita-Cita Mulia bangsa Indonesia, sejajar dengan bangsa-bangsa lain.


Ketiga, mendorong pembangunan perekonomian bangsa, yang berbasis pada pengembangan sektor pertanian dan perikanan (Revolusi Pertanian dan Perikanan), sejajar dengan upaya pengembangan berbagai sektor industri untuk kemajuan pembangunan disegala bidang, yang mampu menjaga, menyelamatkan dan mempertahankan kelestarian alam Indonesia, demi kelangsungan kehidupan generasi penerus bangsa.


Keempat, menempatkan pembangunan pendidikan di segala bidang, sebagai prioritas pembangunan bangsa, guna terwujudnya karakter dan fundamental Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang mumpuni, serta mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain, guna mengejar ketertinggalan tanpa melihat perbedaan status ekonomi, sosial, agama, budaya dan gander.

Kelima, mendorong generasi muda mulai dari jong Sumatera, jong Java, jong Kalimantan, jong Papua serta jong generasi muda lain dari berbagai daerah untuk mengambil peran Bangkit Bersatu mengisi pembangunan diberbagai sektor serta mempersiapkan kepemimpinan kaum muda, guna membawa kemajuan, kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.


Dikatakan Jusuf Rizal kelima hal tersebut merupakan tantangan yang aktual bagi generasi muda dalam membangun bagi kemajuan bangsa Indonesia. "Untuk itu gerakan Kebangkitan Nasional II akan terus digulirkan ke berbagai kota di seluruh Indonesia, sehingga mampu membangkitkan kesadaran kaum muda untuk mengambil peran mengubah wajah Indonesia dalam berbagai bidang," ujar Jusuf Rizal tokoh muda berdarah Batak dan Jawa Timur.RLS/BMB

Minggu, 08 Juni 2008

SEMINAR GLOBAL WARMING











Dalam seminar dan dialog interaktif utusan Men KLH sangat detail menjelaskan tentang bahayanya terkait kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh Penambangan yang tidak memenuhi prosedur. Efek pemanasan global yang diakibatkan oleh Penambangan secara langsung memang kurang tapi lebih banyak disebabkan oleh Industry besar. Namun penambangan yang tidak di organisasi dengan baik akan menimbulkan kerusakan yang parah sehingga menimbulkan banjir seperti yang terjadi akhir akhir ini di daerah Kotabaru dan Tanah Laut serta naiknya rob di kota banjarmasin lebih cepat dari biasanya.

Deklarasi Lira di Banjarmasin

Deklarasi dan Pelantikan DPW Lira Kalimantan Selatan pada tanggal 7 juni 2008 di hadiri oleh lebih dari 150 garda Lira dan lebih dari 50 undangan baik dari excecutive, legislative, yudikative . Pelantikan dilakukan oleh Presiden Lira Yusuf Rizal di saksikan oleh Utusan Gubernur Kalimantan Selatan Sekda Muchlis Gafuri, dalam Sambutanya Sekda mengatakan sangat berbangga dengan adanya Lira di Daerah ini untuk membantu pemerintah, Masyarkat dan pengusaha dalam memperbaiki Lingkungan, memperbaiki kualitas pendidikan, dan memperbaiki sumberdaya manusia juga ikut berpartisipasi dalam mengurangi angka pengangguran.
Pada acara tersebut juga dilakukan MOU antara LIRA, LP3I-Banjarmasin Bapedalda dan Disnakertrans Kalimantan Selatan dalam Penanman, reboisasi, reklamasi dikemudian hari serta mengurangi tingkat pengangguran khususnya di Kaliamnatn Selatan.
Pada Tanggal 13 Juni 2008 Program pertama akan dilakukan penanaman pohon di Lingkar selatan sebanyak 800 - 1000 pohon.