Selasa, 28 Juli 2009

Golkar Sebaiknya jangan melacurkan diri minta jatah di kabinet SBY-Boediono

JAKARTA --- Partai Golkar sebaiknya jangan melacurkan diri minta jatah di kabinet SBY-Boediono. Lebih baik Golkar melakukan konsolidasi mempersiapkan diri dan berada di luar system, sebagai konsekwensi politik yang tidak memberikan dukungan politik bagi pasangan SBY-Boediono. Sejak tahun 2004 Partai Golkar tidak pernah memberikan dukungan politik bagi SBY.

“Saya rasa cukup fair jika Golkar tahu diri untuk mengambil sikap berada di luar system dan tidak perlu merengek-rengek meminta jatah kursi dalam kabinet SBY-Boediono. Golkar harus memiliki harga diri dan mawas diri,” tegas HM. Jusuf Rizal, SE, Direktur President Center – relawan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 --- menjawab pertanyaan wartawan tentang posisi Golkar seusai memimpin persiapan Rapimnas LIRA di Jakarta, kemarin.

Dikemukakan, Partai Golkar sebenarnya tidak memiliki peran yang signifikan dalam memberikan dukungan kepada SBY, baik pada Pilpres 2004 maupun Pilpres 2009. Menurut Jusuf Rizal – pendiri Blora Center – tahun 2004 Partai Golkar memberikan dukungan kepada pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid. Tahun 2009, Golkar mendukung M. Jusul Kalla-Wiranto. “Jadi aneh jika kemudian Golkar gotot minta jatah kursi, apapun alasannya padahal tidak pernah berkeringan memperjuangkan kemenangan SBY-Boediono,” tegasnya.

Namun demikian lanjut pria yang juga menjabat Presiden LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) segala keputusan ada ditangan SBY-Boediono. Berbagai keputusan tentang susunan kabinet menurutnya perlu dicermati oleh SBY agar nanti dalam pemerintahannya memimpin Republik Indonesia untuk periode 2009-2014 bisa berjalan maksimal. Dan bilamana ada figur-figur dari Partai Golkar yang dinilai memiliki kemampuan, SBY boleh saja mengakomodir, tetapi bukan merupakan repfresentasi dari Partai Golkar, tapi lebih kepada kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki.

Anak muda dan Profesional

Lebih lanjut dikemukakan, SBY diharapkann juga mengakomodir potensi kaum muda yang professional guna memperkuat pemerintahannya. SBY harus ikut meletakkan fundamental kepemimpinan dengan memberikan kesempatan bagi kaum muda ikut berkiprah dalam kabinetnya agar nantinya pada suksesi Presiden tahun 2014-2019, kaum muda telah terlatih dalam mengelola pemerintahan.

Periode tahun 2009-2014, papar Jusuf Rizal merupakan masa transisi dan peralihan dari generasi tua kepada generasi muda. Untuk itu peran generasi muda perlu lebih banyak diberi kesempatan, agar nantinya setelah SBY-Boediono mampu menyelesaikan kepemimpinannya, tongkat estafet telah siap diterima oleh generasi muda.

”SBY-Boediono harus dapat mempersiapkan kader-kader muda untuk memimpin Republik Indonesia pasca kepemimpinannya,” tegas Jusuf Rizal

Senin, 20 Juli 2009

Press Release : Lira Turut mengutuk keras aksi teror dan mendukung SBY menindak pelaku apapun latarbelakangnya

JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) mengutuk keras aksi teror di Hotel JW. Marriott dan Ritz Carlton serta mendukung sikap Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menelusuri, mengejar dan menangkap aktor intelektual, apapun latarbelakangnya. Penegak hukum diminta segera membentuk tim secara khusus guna membongkar adanya kemungkinan aksi pengeboman terkait dengan masalah Pimilihan Presiden (Pilpres) 2009.

“LIRA meminta agar SBY tidak takut menghadapi aksi teror yang tentu saja ingin membuat situasi keamanan dalam negeri menjadi kacau. Apalagi menurut informasi yang kami peroleh aksi lain masih akan terus berlanjut,” tegas Presiden LIRA, Drs. H.M. Jusuf Rizal, SE di Jakarta, kemarin menjawab pertanyaan sehubungan dengan adanya pengeboman Hotel JW. Marriott dan Ritz Carlton.

Menjawab pertanyaan tentang adanya kemungkinan aksi bom ini terkait dengan hasil Pilpres 2009, menurut Jusuf Rizal berbagai kemungkinan bisa menjadi latar belakang adanya aksi teror
ini. Ia menduga berbagai peristiwa yang terakhir ini banyak terjadi bisa jadi memiliki kaitan erat, mulai dari kasus penembakan di Papua, Perampokan uang Rp. 15 millyar hingga peristiwa pengeboman.

Berdasarkan informasi yang LIRA peroleh, dikatakan kemungkinan aksi-aksi seperti ini akan terus berlanjut, terutama yang terkait dengan adanya upaya untuk menggagalkan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 dengan berbagai upaya. Pria yang juga menjabat sebagai
Direktur President Center – dulu Blora Center – meminta aparat meningkatkan kewaspadaan sebab berdasarkan informasi masih ada beberapa titik yang akan menjadi sasaran.

LIRA juga meminta agar para penegak hukum mewaspadai gerakan kelompok aktivitas yang bergerak atas nama demokrasi dan HAM yang akan merongrong kewibawaan pemerintah, bahkan akan melakukan berbagai aksi guna menolak hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009.
Aksi-aksi tersebut akan menggunakan isu neolib, isu kecurangan Pemilu, anti SBY dan berbagai isu-isu lain yang bersifat provokatif.

Kamis, 16 Juli 2009

Gerakan Penanggulangan Pengangguran

Jam. 5.00 Sore hari Sabtu tanggal 20 Juni 2009 bertempat di studio TVRI Kalsel dalam acara berita banua, MNaim sebagai nara sumber dan Praktisi tentang gerakan penanggulangan pengangguran menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam menangani pengangguranb sbb:
Pengangguran terkena PHK pabrik maka harus dicarikan solusinya dengan memberikan pekerjaan yang tidak harus mempunyai ketrampilan seperti penanaman pohon keras dilokasi bekas tambang dan bekas illegal loging serta daerah gundul. Atau denganb memberikan pelatihan kewirausahaan serta memberikan modal.
Pengangguran Tamatan SLTA dan perguruan tinggi yang baru, mereka harus dididik kemampuan skill tekniss Welder, bengkel dll dengan sertifikasi supaya mereka bisa mandiri dan bisa bekerja di lingkungan sendiri atau luar negeri, pelatihan ketrampilan tersebut minimal 6 bulan dan atas biaya pemerintah.
Semakin memaksimalkan sekolah kejuruan dan membuka jurusan yang sesuai dengan keinginan, keperluan Industri ataupun dunia bisnis lainnya.
Bila hal hal dilakukan dengan benar maka para lulusan tidak harus menganggur karena mereka mempunyai ketrampilan teknis maupun kewirausahaan..
Ditahuan 2009 Lirakalimantan telah bekerjasama dengan Disnaktertrans dan beberpa perusahaan dalam Pelatiha Basic skill, Pelatihan Kewirausahaan, Seminar seminar dll. demikian, kita tunggu follow up dari pemerintah daerah maupun pusat selanjtnya.

Jumat, 10 Juli 2009

Memantau Pilpres

Lira bersama masyarakat ikut memantau pemilu 2009, untuk membantu menghindari kesalahan baik yang disengaja atau tidak.
Lira Kalimantan Selatan selalu ikut memantau Pemilu diseluruh DPW dan DPD sekalimantan selatan. Pilpres kali ini dikalimantan selatan sangat aman lancara dan kondusif.

Menghadiri kampanye SBY For Presiden

Ribuan orang datang ke Gor Hasanuddin Banjarmasin untuk Melihat kampanye dan mendengar orasi politik team sukses SBY For Presiden di hadiri oleh Gubernur kalimantan Selatan Rudy Ariffin, Menteri Aparatur negara Taufik Efendi, Walikota Banjarmasin Yudi Wahyuni, Ketua Indonesia Bisa Kalimantan Selatan Muhammad Naim, Para Pemimpin Partai Koalisi dan masyarakat Banjarmaain...Lanjutkan