Jumat, 22 Mei 2015

Setengah Tahun pemerintahan Jokowi

Presiden Jokowi adalah pilihan rakyat, mayoritas rakyat kecil mendukung dan memilih saat itu, selain dicintai rakyat, sosok yang sederhana dan tidak banyak bicara telah memikat rakyat sehingga memenangkan pilpres tersebut. Namun berjalan setengah tahun ini hampir semua kebijakan yang dijalankan memberatkan rakyat kecil dan merisaukan rakyat besar dengan banyaknya komunikasi yang lepas control dan tidak akurat. informasi informasi yang disampaikan oleh p Jokowi cenderung memicu perbedaan mulai dari internasional sampai dalam negeri juga rakyat kecil, mulai dari kebijakan pemberian mesin untuk sawah sampai kenaikan BBM yang terus dilakukan sehingga tidak ada kepastian harga barang yg diakibatkan bahan bakar yang naik terus.
Rakyat kecil yang mendukung masih juga belum marah karena merekalah yang pilih.... tapi sampai kapan.??????
Bagaimana akan dihormati kalau partai pengusungnya juga tak menghormati, kalau pendukungnya juga tidak menghormati gimana kami rakyat kecil mau menghormati......memang bener p jokowi tidak takut tidak populer.... tapi untuk apa.....ini sudah setengah tahun p Jokowi..... buatlah kami bangga dengan anda ...buatlah kami menghormati anda.. buatlah kami tenang untuk berusaha......

Sabtu, 14 Februari 2015

Pemimpin Pilihan Rakyat

Jokowi adalah presiden rakyat atas pilihat rakyat, rakyat memilih tentu atas dasar disukai dan kesederhanaan Bapak Jokjowi. Rakyat memmpunyai cara tersendiri untuk menetukan pilihan tanpa perhitungan yang matang. Untuk saat itu oktober 2014 Jokowi memang pilihan yang tepat menurut rakyat.
Setelah berjalan 100 hari mulai kelihatan bahwa pilihan rakyat ternyata sudah tidak selaras dengan keinginan rakyat, Partai mulai mempengaruhi kebijakan presdien pilihan rakyat tersebut. rakyat mulai gamang dan bimbang apakah presiden yang mereka pilih mampu mengendalikan dan mengangkat drajat bangsa yang besar ini, keraguan mulai muncul.
Peristiwa demi peristiwa dari mulai komposisi mentri, cara bicara serta konflik antara KPK dan POLRI yang cenderung dibuat karena sebuah kesengajaan, Pengalaman yang kurang serta banyaknya masukan yang mempunyai kepentingan yg berbdeda membuat JOKOWI susah untuk memutuskan melantik BG atau tidak dan belum ada keputusan masih mengambang.
Suatu saat nanti seharusnya rakyat  memilih pemimpin dilihat dari bibit, bobot dan bebet serat kinerja calon yang bersangkutan saat sebelum dicalonkan untuk jad pemimpin.
Jokowi tidak mempunyai latar belakan Kepartaian yang mumpuni dan  bukan seorang ketua umum sehingga berat untuk kordinasi kepartaian kebawah karena partai masih ada ketua umumnya, Jokowi menjadi Walikota, menjadi Gubenur juga belum tuntas pekerjaanya sehingga menyisakan PR yang bagi pemerintah yg ditinggalkannya... 
Sekarang Jokowi memimpin Indonesia tidakkah akan menyelesaikaknnya kita belum tahu, Bagi LIRA siapapun persidennya Indonesia tentu harus lebih maju, lebih makmur, lebih meningkat kesejahteraanya dan menjadi negara yang besar dengan sesungguhnya.